Materialist, Idealist, atau Opportunist. Serupa Tapi Tak Sama
Note: HATI-HATI! Pasanganmu belum tentu suka melihatmu membaca artikel ini. Pelajari dengan seksama. Just in case, jika kamu dituduh oleh atau adu mulut dengan pasanganmu, gunakan penjelasan ini, jangan bocorkan sumbernya ;)

Seringkali kamu menemukan teman yang getol mencari pasangan tajir mengelak tuduhan gold digger dengan dalih being realistic. Kamu berdebat dan susah membuktikannya. Society sering bergunjing tentang siapa yang gold digger dan siapa yang hanya materialist / realist / opportunist. Namun sedikit yang berdiskusi tentang garis pembatas antar karakter di atas. Di manakah letak garis batas itu?
Gold Digger
Secara mendasar, seseorang tidak akan rela melakukan aktivitas yang membanting tulang dan menguras keringat, seperti digging, jika tidak diiming-imingi oleh reward yang mantap. Kerelaan gold digger untuk bekerja keras digerakkan oleh reward perubahan nasib pribadi, dari yang susah sampai senang. Mengingat gold adalah simbol harta, perubahan nasib ini tentunya dalam konteks finansial.
Maka dari itu, artikel ini mengasumsikan bahwa motivasi dibalik ketekunan gold digger untuk mencapai reward adalah agar membuat kehidupan membaik, bukan agar tidak terpuruk. Secara sederhana, orang kaya yang menjalin hubungan dengan yang kaya sepantaran agar hidupnya tidak dipersusah bukanlah gold digger. Namun orang miskin yang menggaet orang kaya tidak bisa langsung dicap gold digger juga. Ini akan membuat seakan-akan orang kaya saja yang boleh melibatkan faktor harta dalam memilih pasangan. Tentunya, motivasi itu dipengaruhi oleh beberapa faktor karakter lain yang seringkali membuat society salah sangka.
1. Materialist
Dalam konteks hubungan, materialist adalah seseorang yang materialistik, sangat peduli terhadap materi yang tangible (kasat mata). Ciri-ciri materialist ditandai oleh seringnya orang itu membicarakan topik yang berhubungan dengan barang prestise, seperti pada umumnya: mobil, jam tangan, dan gadget (untuk pria) dan handbag, baju, dan perhiasan (untuk wanita). Biasanya mereka tidak tertarik membahas sesuatu yang intangible (tidak kasat mata), yang sekalipun tidak kalah bernilainya seperti: kultur, sistem, values, dan goodwill lainnya.
Karakter ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan gold digger. Materialistik bersifat netral, yang berakar pada kecintaannya terhadap materi kasat mata, baik milik diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan gold digger tidak terlalu menitikberatkan pada yang tangibles. Mereka berpondasikan pada keinginan kuat untuk mengubah nasib pribadi dengan apapun itu, entah dengan yang tangible maupun intangible. Jelaslah, dua karakter ini berbeda.

Materialistik (netral) U Gold Digger (negatif)
Lantas bagaimana dengan ‘matre’? Jangan salah kaprah. Memang kata ‘matre’ berasal dari kata ‘materialistik’. Namun slang ini telah mengalami peyoratif, digunakan untuk melabeli gold digger zaman dahulu (saat label ‘gold digger’ belum sepopuler sekarang).
Matre = Gold Digger
Matre =/= Materialistik
Jadi jika kamu sangat suka dan konsisten berupaya agar dibelikan kado materi oleh pasanganmu, hanya ada dua kemungkinan: kamu the real materialist ATAU (mohon maaf) gold digger yang bodoh, kurang mempertimbangkan yang intangible.
Bagaimana jika kamu suka banget liburan bersama pasanganmu dan berupaya agar dibayarin tiket dan stay di resort bintang lima? Secara makna, vacation bukanlah sesuatu yang kasat mata. Jelaslah, kamu bukan materialist, tetapi belum tentu juga kamu gold digger. Faktor penentunya bukanlah tangibility melainkan consumability, dibahas di poin ketiga.
2. Realist
Sesuatu yang realistik adalah sesuatu yang bersifat nyata. Dengan makna yang terdengar dipaksakan masuk ke dalam konteks relationship, mungkin yang dimaksud kebanyakan orang adalah realist. Realist adalah seseorang yang menerima kondisi apa adanya dan menanggapinya dengan sesuai. Secara definisi, kata ‘realist’ lebih luas dibandingkan ‘gold digger’.
Seringkali kita mendengar jawaban seseorang ketika disuruh memilih mau yang kaya atau yang cakep?: “Aku sih realistik (realist) aja; jadi pilih yang pertama.” Kalau dipikir, apanya yang realist coba? Sangatlah absurd. Karena kecakepan dan harta sama-sama membuat hidup pasangan lebih indah. Memang kalau pilih yang cakep bisa auto mati kelaparan gitu? Kalau jawabannya tidak, berarti ini hanyalah pertanyaan selera dan being realist hanyalah kedok untuk menutupi seleranya terhadap harta saja.
Karena makna realist yang jauh lebih besar daripada gold digger, individu yang menggaet pasangan tajir dapat dikatakan realist jika cara tersebut adalah satu-satunya jalan untuk survive dalam kehidupan. Jika kamu masih mampu bekerja dan masih banyak jalan menuju Roma, tetapi dengan ambisimu yang egoistik, yang ingin mengubah nasib pribadimu dengan jalan memikat orang kaya membuktikan bahwa kamu (mohon maaf) hanyalah gold digger yang juga pemalas.

Gold Digger (negatif, makna sempit) c Realist (netral, makna luas)
Terlepas dari motivasi Belle yang menyerahkan dirinya untuk menggantikan ayahnya yang ditawan oleh The Beast, cerita Beauty And The Beast mengilustrasikan contoh realist sejati. Belle yang dari kalangan rakyat jelata berupaya meluluhkan hati si bangsawan yang buruk rupa hanya karena itu satu-satunya jalan menuju kebebasannya.

3. Opportunist
Opportunist sangatlah tertarik pada kesempatan. Biasanya, opportunist seringkali menggunakan banyak cara untuk memanfaatkan keadaan demi keuntungan yang akan mereka dapatkan. Mungkin lirik Eminem dalam lagunya Lose Yourself dapat memberikan gambaran yang jelas dalam konteks hubungan, “You only got one shot, do not miss your chance to blow. The opportunity comes once in a lifetime, yo”.
Kedua, opportunist dan digger, berharap naik jabatan, strata sosial, kelas ekonomi, dsb. Keduanya juga bekerja keras sekalipun perbedaannya di scope pekerjaan. Mungkin letak perbedaan yang mencolok ada di kompetensi dan hasilnya (the end will justify the means). Gold digger tidak memiliki kompetensi karena naturnya yang fokusnya pada pengubahan nasib saja. Digger mencari reward, bukan keunggulan. Karena sesuatu yang surplus dapat dikatakan keunggulan jika diperuntukkan untuk mencari kemenangan. Sedangkan opportunist melihat peluang. Dengan segala kompetensinya, opportunist mengolah peluang itu menjadi modal. Jadi, jika kamu cinta hartanya tapi tidak ada plan untuk mengolah sumber dayanya, kamu sama saja dengan hanya menggali emasnya, tetapi tidak memprosesnya.

Opportunist n Gold Digger
Perlu digarisbawahi, hubungan antara opportunist dan digger dapat berkesinambungan (non mutually exclusive). Contoh paling nyata dapat dilihat dalam influencer yang naik daun berkat modal dari pasangannya yang tajir. Mereka memang konsumtif tetapi dengan skill sosial medianya yang memamerkan konsumsi mereka, mereka dapat menguntungkan pihak pasangannya. Dalam hal ini, seseorang bisa dikatakan opportunist dan gold digger sekaligus. Namun dengan menitikberatkan pada hasil, garis pembatas antar dua karakter bisa diperjelas. Jika seseorang bisa menghasilkan harta lebih banyak dengan sifat konsumtifnya dari modal pasangannya, maka ia bisa dikatakan opportunist.
Berawal dari opportunist, simbol wanita emansipasi, Coco Chanel, berhasil membangun empire-nya berkat kemahirannya dalam mendesain dan kehebatannya dalam mengadu om-om bangsawan dalam "tender" permodalan usahanya. Namun kondisi Perang Dunia II yang memojokkan bisnisnya yang berdomisili di Perancis (saat itu dijajah Jerman) juga menguak sisi realist-nya. Tanpa menggoda dan merayu mata-mata Jerman, brand Chanel tidak mungkin bisa kamu kagumi hari ini.

Sekarang kamu sudah tau batasan dari setiap karakter. Gunakanlah ini sebaik-baiknya dalam argumenmu tanpa perlu menyinggung pihak siapapun. Semoga berguna. Preach.
Comments